IT JUST HAS STARTED
Selamat malam langit!
ah.. hari ini begitu indah sampai-sampai aku bingung harus mengatakan apa.
sebenarnya aku hanya ingin berbagi cerita saat aku bertemu dengan nya.
mungkin dia tidak menyadarinya. mungkin dia benar-benar tidak memedulikannya.
bahkan mungkin dia sama sekali tidak mengenalku.
sejujurnya aku tidak mengenal dia. tapi aku tau satu hal.
it has always been you. all this time.
Pertemuan pertama kami sangat tidak romantis. mungkin dia sama sekali tidak menyadarinya bahwa kita pernah bertemu sebelumnya.
kala itu, aku berjalan menuju rumahku. aku sedang melantunkan lagu Yui Makino - Synchronicity. lagu yang sampai saat ini aku idamkan karenanya.
dan aku yang sangat egois ini sangat mengharapkan seorang pangeran datang dan mengantarku pulang. sekolah dan rumahku sangatlah jauh. aku hanya berharap mendengar suara motor familier, dan langsung meminta tumpangan sampai ke rumah.
sampai aku tiba di salah satu komplek yang berdekatan dengan rumahku.
komplek itu mewah. ah.. betapa aku ingin kesana dan melihat apa yang ada di dalamnya. tapi rasanya itu terlalu lancang karena komplek itu sangat rapih dan bersih. berbeda dengan komplekku yang usang dan kotor. ya. sangatlah berbeda.
aku melangkahkan kaki melewati komplek itu. sampai aku mendengar suara motor yang sangat familier, bahkan aku sempat yakin bahwa itu adalah suara motor kakakku. senyumku mengembang. pikiranku adalah, aku tidak perlu capek-capek lagi menuruni turunan rumahku ini. aku membalikkan badan dan pudar sudah senyumku.
aku sama sekali tidak mengenali orang itu. sama sekali tidak. tasnya ransel yang terlihat sudah robek, sedangkan dari gaya membawa motornya, aku yakin dia sudah pro dalam mengendarainya. tapi satu hal yang membuatku penasaran adalah..
dia menatapku. dalam waktu sepersekian detik. aku yakin dia menatapku saat itu.
karena dia memakai helm, aku sama sekali tidak bisa menebak apa yang ia ekspresikan dibalik sana. senang kah? sedih kah? hei hei. dia bahkan tidak mengenalku tetapi aku sudah berkicau layaknya teman lama. oh biarlah.
saat itu aku hanya berpikir. ini hanya kebetulan. aku yakin, ini adalah hari pertama dan terakhir aku melihatnya.
tetapi tuhan berkehendak lain.
aku kaget setengah mati saat ibuku menyuruhku pindah sekolah. aku menolak tegas karena aku sudah memiliki banyak teman disana. tetapi melihat ibuku merayuku sampai seperti itu.. aku tidak tega. akhirnya aku memutuskan untuk pindah. aku hanya memberitahu bahwa aku pindah kepada orang-orang yang memang dekat denganku saja.
hari pertamaku di sekolah baru.
tidak ada yang istimewa. semua terlihat sama. kelas tidak begitu berubah dan.. yah. hanya seperti itu. aku memandang ke sekelilingku dan mendapati dua lelaki yang menarik di pojok sana. mereka tertawa bersama dan melakukan guyonan hingga semua orang yang ada di kelas tertawa riuh.
mereka memang menarik, tapi itu tidak cukup untuk menarik hatiku. ucapku dalam hati sambil tersenyum angkuh.
teman-teman di sekolah baruku menerimaku dengan ramah. aku suka itu. sampai aku melihat seorang yang sangat mempesona. tidak, dia sama sekali tidak seluar biasa yang kalian kira. mungkin di mata kalian, dia hanyalah orang jelek yang sudah lama tidak menyisir rambutnya.tetapi dimataku, ia terlihat seperti berlian. sangat indah. aku terpaku beberapa detik, lalu membuyarkan lamunanku.
sesungguhnya apa yang barusan ku lakukan? berdiam diri? mengutuk diriku sendiri? oh tuhan, apa yang kulakukan barusan?
***
2 minggu setelah aku masuk, aku mulai mengenal beberapa orang yang ada di kelas baruku. dan aku mulai mengenal 2 cowok yang berada di belakang itu sebagai 'duo kembar'. nama mereka mirip dan sikap mereka juga tidak jauh berbeda, jadi kuanggap itu bukan masalah.
seminggu setelah itu, diadakan acara study luar ke gelanggang di ancol. oh aku sangat senang sekali. di sekolah lamaku, aku tidak pernah melakukan studi lapangan. aku segera berlari kecil masuk ke dalam bisa dan duduk di samping temanku yang berinisial S. anaknya pendiam, dan aku suka itu. tandanya ia tidak akan mengganggu perjalananku ini.
1 jam setelah itu kami sampai disana, aku meregangkan otot yang lelah dan tersenyum lebar melihat tempat yang bersih dan bagus itu. tiba-tiba temanku meminta foto bersama dengan kelas. aku tidak mungkin menolaknya, tapi di sisi lain, aku tidak ingin ikut foto tersebut. akhirnya aku dengan terpaksa mengambil posisi di belakang. mungkin karena aku tinggi dan mungkin karena aku tidak ingin terlihat.
aku segera merapihkan bajuku dan bersiap untuk di foto,
"3.." aku sungguh siap..
"2.." yah.. aku siap untuk ini..
"1.." ah!
klik!
entah kenapa saat hitungan satu, aku refleks menundukkan diri sendiri hingga jongkok. aku tidak menyangka aku sangat sensitif terhadap foto tersebut.
"ayo ulang foto lagi!" ujar temanku yang saat itu memotret.
aku membeku ketika mengetahui ada seorang cowok yang ternyata melakukan gerakan persis apa yang kulakukan barusan. dan sekarang kami beradu pandang.
"ayo siap-siap semuanya!!"
aku mulai memperhatikan tekstur wajahnya yang agak chubby. tidak begitu chubby tetapi itu membuatnya tampak imut. lalu aku beralih melihat rambutnya. rambutnya ikal dan dipotong pendek. kulitnya.. sawo matang. terlihat seperti orang jawa asli. lalu aku beralih ke matanya..
"3..."
jelas sudah. ia sangat menarik bagiku.
matanya hitam kelam bagai mutiara hitam. sangat jernih. sangat tulus dan polos. aku tidak menyangka mata yang indah seperti itu bisa masuk ke dalam kategori menarik untukku. detik berikutnya, aku yakin ia adalah turunan sulawesi. aku pernah bertemu dengan orang sulawesi sebelumnya, matanya juga indah. bak tiram hitam. tetapi tidak seindah yang satu ini..
"2..."
sungguh apa yang kupikirkan barusan? mereka.. memang memiliki mata yang menarik.
aku tersadar dari pandanganku ketika dia tersenyum jail. aku terpana dan kaget sendiri atas apa yang kulakukan barusan.
oh aku yakin mukaku memerah sekarang. aku malu sekali. ini pertama kalinya seorang lelaki menertawakanku seperti itu. ia kelihatan bersahabat, tawanya justru membuatku ikut tertawa. aku pun akhirnya tertawa dalam hati dan tersenyum kecil.
dan saat itu juga.
aku berpikir bukan hanya kebetulan aku melihatnya. tetapi takdir.
dan itu, adalah kejadian pertama kali kami benar-benar bertemu.
"1.."
klik!
finally. found you :)
ah.. hari ini begitu indah sampai-sampai aku bingung harus mengatakan apa.
sebenarnya aku hanya ingin berbagi cerita saat aku bertemu dengan nya.
mungkin dia tidak menyadarinya. mungkin dia benar-benar tidak memedulikannya.
bahkan mungkin dia sama sekali tidak mengenalku.
sejujurnya aku tidak mengenal dia. tapi aku tau satu hal.
it has always been you. all this time.
Pertemuan pertama kami sangat tidak romantis. mungkin dia sama sekali tidak menyadarinya bahwa kita pernah bertemu sebelumnya.
kala itu, aku berjalan menuju rumahku. aku sedang melantunkan lagu Yui Makino - Synchronicity. lagu yang sampai saat ini aku idamkan karenanya.
dan aku yang sangat egois ini sangat mengharapkan seorang pangeran datang dan mengantarku pulang. sekolah dan rumahku sangatlah jauh. aku hanya berharap mendengar suara motor familier, dan langsung meminta tumpangan sampai ke rumah.
sampai aku tiba di salah satu komplek yang berdekatan dengan rumahku.
komplek itu mewah. ah.. betapa aku ingin kesana dan melihat apa yang ada di dalamnya. tapi rasanya itu terlalu lancang karena komplek itu sangat rapih dan bersih. berbeda dengan komplekku yang usang dan kotor. ya. sangatlah berbeda.
aku melangkahkan kaki melewati komplek itu. sampai aku mendengar suara motor yang sangat familier, bahkan aku sempat yakin bahwa itu adalah suara motor kakakku. senyumku mengembang. pikiranku adalah, aku tidak perlu capek-capek lagi menuruni turunan rumahku ini. aku membalikkan badan dan pudar sudah senyumku.
aku sama sekali tidak mengenali orang itu. sama sekali tidak. tasnya ransel yang terlihat sudah robek, sedangkan dari gaya membawa motornya, aku yakin dia sudah pro dalam mengendarainya. tapi satu hal yang membuatku penasaran adalah..
dia menatapku. dalam waktu sepersekian detik. aku yakin dia menatapku saat itu.
karena dia memakai helm, aku sama sekali tidak bisa menebak apa yang ia ekspresikan dibalik sana. senang kah? sedih kah? hei hei. dia bahkan tidak mengenalku tetapi aku sudah berkicau layaknya teman lama. oh biarlah.
saat itu aku hanya berpikir. ini hanya kebetulan. aku yakin, ini adalah hari pertama dan terakhir aku melihatnya.
tetapi tuhan berkehendak lain.
aku kaget setengah mati saat ibuku menyuruhku pindah sekolah. aku menolak tegas karena aku sudah memiliki banyak teman disana. tetapi melihat ibuku merayuku sampai seperti itu.. aku tidak tega. akhirnya aku memutuskan untuk pindah. aku hanya memberitahu bahwa aku pindah kepada orang-orang yang memang dekat denganku saja.
hari pertamaku di sekolah baru.
tidak ada yang istimewa. semua terlihat sama. kelas tidak begitu berubah dan.. yah. hanya seperti itu. aku memandang ke sekelilingku dan mendapati dua lelaki yang menarik di pojok sana. mereka tertawa bersama dan melakukan guyonan hingga semua orang yang ada di kelas tertawa riuh.
mereka memang menarik, tapi itu tidak cukup untuk menarik hatiku. ucapku dalam hati sambil tersenyum angkuh.
teman-teman di sekolah baruku menerimaku dengan ramah. aku suka itu. sampai aku melihat seorang yang sangat mempesona. tidak, dia sama sekali tidak seluar biasa yang kalian kira. mungkin di mata kalian, dia hanyalah orang jelek yang sudah lama tidak menyisir rambutnya.tetapi dimataku, ia terlihat seperti berlian. sangat indah. aku terpaku beberapa detik, lalu membuyarkan lamunanku.
sesungguhnya apa yang barusan ku lakukan? berdiam diri? mengutuk diriku sendiri? oh tuhan, apa yang kulakukan barusan?
***
2 minggu setelah aku masuk, aku mulai mengenal beberapa orang yang ada di kelas baruku. dan aku mulai mengenal 2 cowok yang berada di belakang itu sebagai 'duo kembar'. nama mereka mirip dan sikap mereka juga tidak jauh berbeda, jadi kuanggap itu bukan masalah.
seminggu setelah itu, diadakan acara study luar ke gelanggang di ancol. oh aku sangat senang sekali. di sekolah lamaku, aku tidak pernah melakukan studi lapangan. aku segera berlari kecil masuk ke dalam bisa dan duduk di samping temanku yang berinisial S. anaknya pendiam, dan aku suka itu. tandanya ia tidak akan mengganggu perjalananku ini.
1 jam setelah itu kami sampai disana, aku meregangkan otot yang lelah dan tersenyum lebar melihat tempat yang bersih dan bagus itu. tiba-tiba temanku meminta foto bersama dengan kelas. aku tidak mungkin menolaknya, tapi di sisi lain, aku tidak ingin ikut foto tersebut. akhirnya aku dengan terpaksa mengambil posisi di belakang. mungkin karena aku tinggi dan mungkin karena aku tidak ingin terlihat.
aku segera merapihkan bajuku dan bersiap untuk di foto,
"3.." aku sungguh siap..
"2.." yah.. aku siap untuk ini..
"1.." ah!
klik!
entah kenapa saat hitungan satu, aku refleks menundukkan diri sendiri hingga jongkok. aku tidak menyangka aku sangat sensitif terhadap foto tersebut.
"ayo ulang foto lagi!" ujar temanku yang saat itu memotret.
aku membeku ketika mengetahui ada seorang cowok yang ternyata melakukan gerakan persis apa yang kulakukan barusan. dan sekarang kami beradu pandang.
"ayo siap-siap semuanya!!"
aku mulai memperhatikan tekstur wajahnya yang agak chubby. tidak begitu chubby tetapi itu membuatnya tampak imut. lalu aku beralih melihat rambutnya. rambutnya ikal dan dipotong pendek. kulitnya.. sawo matang. terlihat seperti orang jawa asli. lalu aku beralih ke matanya..
"3..."
jelas sudah. ia sangat menarik bagiku.
matanya hitam kelam bagai mutiara hitam. sangat jernih. sangat tulus dan polos. aku tidak menyangka mata yang indah seperti itu bisa masuk ke dalam kategori menarik untukku. detik berikutnya, aku yakin ia adalah turunan sulawesi. aku pernah bertemu dengan orang sulawesi sebelumnya, matanya juga indah. bak tiram hitam. tetapi tidak seindah yang satu ini..
"2..."
sungguh apa yang kupikirkan barusan? mereka.. memang memiliki mata yang menarik.
aku tersadar dari pandanganku ketika dia tersenyum jail. aku terpana dan kaget sendiri atas apa yang kulakukan barusan.
oh aku yakin mukaku memerah sekarang. aku malu sekali. ini pertama kalinya seorang lelaki menertawakanku seperti itu. ia kelihatan bersahabat, tawanya justru membuatku ikut tertawa. aku pun akhirnya tertawa dalam hati dan tersenyum kecil.
dan saat itu juga.
aku berpikir bukan hanya kebetulan aku melihatnya. tetapi takdir.
dan itu, adalah kejadian pertama kali kami benar-benar bertemu.
"1.."
klik!
finally. found you :)
Komentar
Posting Komentar